Dalam penyediaan bibit bisa
dilakukan dengan dua macam perkawinan, diantaranya adalah perkawinan alami dan
perkawinan buatan dengan bantuan manusia. Perkawinan buatan yang sering
dilakukan adalah dengan Inseminasi Buatan. Inseminasi Buatan (IB) adalah
pemasukan atau penyampaian sperma ke dalam saluran kelamin betina dengan menggunakan alat-alat buatan manusia jadi bukan secara alami (Toelihere, 1993)
pemasukan atau penyampaian sperma ke dalam saluran kelamin betina dengan menggunakan alat-alat buatan manusia jadi bukan secara alami (Toelihere, 1993)
Tujuan Inseminasi Buatan:
1.Memperbaiki mutu genetika ternak; 2.Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk
dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya ; 3.Mengoptimalkan
penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang
lebih lama; 4.Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur; 5.Mencegah
penularan / penyebaran penyakit kelamin (Anonimus, 2009).
Sistem perkawinan
Silang dalam (Inbreeding). Silang dalam adalah perkawinan
antara dua individu yang masih mempunyai hubungan keluarga. Dua individu
dikatakan masih mempunyai kaitan kekeluargaan, bila kedua individu tadi
mempunyai satu atau lebih moyang bersama (common ancertor), 6 sampai 8
generasi ke atas. Anak dari hasil perkawinansilang dalam disebut individu yang
tersilang dalam (inbreed animl) (Hardjosubroto, 1994).
Silang luar (Outbreeding). Silang luar adalah sisitem yang
paling banyak digunakan dalam kelompok ternak bibit dari ternak besar di banyak
negara di dunia. Juga digunakan pada hampir semua kelompok ternak niaga bila
telah diputuskan untuk menggunakan satu bangsa tunggal dari pada suatu program
perkawinan silang (Warwick et al. 1990).
Persilangan galur (Linecrosing). Persilangan galur adalah perkawinan
ternak-ternak dari dua galur inbreed dari bangsa yang sama. Persilangan
galur inbreed dari dua jenis yang berbeda kadang-kadang disebut
perkawinan silang galur (Line Cross Breeding) (Warwick et al., 1990).
Penggaluran (Line Breeding). Hardjosubroto (1994) menerangkan,
penggaluran adalah salah satu metode perkawinan silang dalam antara
individu-individu dengan salah satu moyang bersama dengan maksud agar hubungan
antara individu dengan moyang bersama terpelihara sedekat mungkin.
Perkawinan Silang (Crossbreeding).
Perkawinan silang adalah perkawinan
ternak-ternak dari bangsa yang berbeda (Warwick et al., 1990).
Tekhnisnya Crossbreeding ini hanya berlaku untuk persilangan pertama
pada bred asli, tetapi secara umum berlaku juga untuk sistem crisscrossing
dari dua jenis atau rotasi persilangan dari tiga atau lebih bibit dan untuk
menyilangkan pejantan murni dari satu ras untuk menaikan tingkatan betina dari
ras yang yang lain (Warwick dan Legates,1979).
Grading Up. Grading Up adalah perkawinan pejantan murni
dari satu bangsa dengan betina yang belum didiskripsikan atau belum diperbaiki
dan dengan keturunannya betina dari generasi ke generasi (Warwick et al., 1990).
Kemudian Hardjosubroto (1994) menerangkan bahwa, Grading up adalah
sistem perkawinan silang yang keturunanya selalu disilangkanbalikan (back
crossing) dengan bangsa pejantannyadengan maksud mengubah bangsa induk
menjadi bangsa pejantan nya.
Persilangan Spesies. Sejak dahulu ternak-ternak
diklasifikasikan ke dalam spesies yang berbeda sifat-sifatnya satu sama lain.
Kebanyakan ternak yang diklasifikasikan dalam spesies yang berbeda tidak dapat
disilangkan. Tetapi kadang-kadang persilangan mungkin terjadi antara spesies
yang berkerabat dekat. Hasil persilangan tersebut sebagian besar tidak dapat
diramalkan (Warwick et
al., 1990).
Comments