BAB
II
PEMBAHASAN
2. Morfologi Bunga Rumput
Mengenal
bentuk umum bagi rumput, bahwa rumput- rumputan merupakan bahan pakan hijauan
ternak. Dan morfologi dari pada rumput terdiri dari akar, batang, daun, bunga,
dan biji. Seperti halnya pada kegiatan ini terdapat morfologis dari beberapa
jenis
rumput.
rumput.
2.1 Panicum Maximum (rumput
benggala)
Terdapat
morfologisnya sebagai berikut:
·
Termasuk tumbuhan tidak lengkap karena
tidak ada tangkai daun
·
Mempunyai lembaran daun, terdapat bagian
pelepah daun
·
Daunnya menyirip, batang berarus
sircular batang
·
Bunga dan strukturnya berbentuk bulat
berwarna coklat
·
Termasuk kelompok bunga rumput
·
Tumbuh di daerah tropis, berakar serabut
·
Termasuk angiospermae (berbiji
tertutup), dan merupakan monokotil.
Panicum
maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik.
Ciri-cirinya bersifat :
·
perennial, batang tegak, kuat, dan
membentuk rumpun
·
Akarnya membentuk serabut dalam, buku
dan lidah daun berbulu.
·
Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh
pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut.
·
Produksi Panicum maximum yang dihasilkan
mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah
2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985).
Menurut Reksohadiprodjo (1994),
rumput benggala mempunyai sistematika sebagai berikut :
· Phylum :
Spermatophyte
· Subphylum : Angiospenonae
· Classic :
Monocotyledonae
· Ordo :
Giumiflora
· Familia : Poaceae
· Sub Familia : Panicoideae
· Genus : Panicum
· Spesies : Panicum maximum
Klasifikasi
Panicum maximum :
Ø Divisi
: Angiospermae
Ø Klass
: Monocotyledoneae
Ø Ordo
: Graminales
Ø Family
: Graminaceae
Ø Genus
: Panicum
Ø Spesies
: Panicum maximum.
2.2 Panicum Maximum (rumput
benggala)
Terdapat morfologi sebagai berikut :
· Lengkap
dengan struktur tubuh, bentuk daun meruncing dan berlekuk
· Berdaun
sejajar, berakar serabut, terdapat pelepah daun
· Batang
beruas-ruas, terdapat garis dasar pada helaian daun
· Hidup
di daerah tropis, merupakan monokotil.
Pennisetum
purpureum disebut juga Rumput Gajah (Indonesia). Rumput ini berasal dari Afrika
daerah tropik, perennial dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 m. Berkembang dengan
rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Panjang daun 16–90 cm dan lebar
daun 8–35 mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek,
interval pemotongan 40-60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran
dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100-200 ton/ha/th (segar),
15 ton/ha/th bahan kering (BK), renovasi 4-8 tahun (Reksohadiprojo, 1994).
Klasifikasi
Pennisetum purpureum:
Ø Phyllum
: Spermatophyta
Ø SubPhyllum
: Angiospermae
Ø Classis
: Monocotyledoneae
Ø Ordo
: Glumiflora
Ø Familia
: Gramineae
Ø SubFamilia
: Panicurdeae
Ø Genus
: Pennisetum
Ø Species
: Pennisetum purpureum.
2.3 King Gras (rumput raja)
Memiliki
morfologi sebagai berikut :
· Lengkap
dengan organ tubuh
· struktur
daun tidak sempurna, berdaun tunggal, bersirif sejajar
· batang
berbentuk silindris dan persegi
· berakar
serabut, hidup ditempat kering
· struktur
daun kasar, termasuk monokotil.
Rumput
raja mempunyai karakteristik:
·
Tumbuh tegak berumpun-rumpun
·
Ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4
m
·
Batang tebal dan keras, daun lebar agak
tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna
·
Permukaan daun luas dan tidak berbunga
kecuali jika di tanam di daerah yang dingin
·
Rumput raja dapat di tanam di daeah yang
subur di dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih
dari 1.000 mm
·
Produksi hijauan rumput raja dua kali
lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput
segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun
·
Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi
jika dibandingkan dengan rumput gajah Hawai ataupun rumput Afrika.
Klasifikasi
Brachiaria decumbens:
Ø Divisi
: Angiospermae
Ø Klass
: Monocotyledoneae
Ø Ordo
: Graminales
Ø Family
: Graminaceae
Ø Genus
: King
Ø Spesies
: King gras
Dari
morfologi rumput tersebut menjelaskan bahwa rumput (graminae) lebih dominan
dalam menghasilkan daun, dan termasuk tumbuhan yang monokotil (berkeping satu).
Domisili graminae sangat erat dengan sirkulasi pada jalur dan rantai makanan
yang merupakan hijauan ternak utama pada Animal’s graminae, Verma.J,S (1991).
2.4 Brachiaria decumbens (Rumput
signal)
Brachiaria
decumbens Brachiaria decumbens disebut juga rumput signal atau BD berasal dari
Afrika timur.
Brachiaria
decumbens memiliki morfologi sebagai berikut :
·
Memiliki organ tubuh, tumbuhan tidak
lengkap
·
Berakar serabut,
·
Bentuk daun meruncing
·
Tidak memiliki batang, dan termasuk
monokotil
Brachiaria
decumbens mempunyai ciri-ciri:
·
Tinggi tanaman 30 – 45 cm, daun kaku dan
pendek, ujung daun meruncing
·
Mudah berbunga, bunga berbentuk seperti
bendera, dan
·
Tumbuh baik pada kondisi curah hujan
1000-1500 mm/ tahun.
Brachiaria
decumbens disebut rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk
hamparan yang lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm dan merupakan jenis rumput penggembalaan
terbaik di Kango.
Klasifikasi
Brachiaria decumbens:
Ø Divisi : Angiospermae
Ø Klass
: Monocotyledoneae
Ø Ordo
: Graminales
Ø Family
: Graminaea
Ø Genus
: Brachiaria
Ø Spesies
: Brachiaria decumbens.
2.5 Brachiaria mutica
Ciri
cirri rumput brachiaria:
·
Akar Brachiaria mutica merupakan akar
serabut (radi x adventica)
·
akar keluar dari pangkal batang
·
jumlahnya banyak dan hampir sama besar
·
memiliki banyak rambut pada akarnya
·
Batang Brachiaria mutica bagian bawahnya
tumbuh menjalar membentuk panjang 100-400 cm
·
bagian tetras tumbuh tegak buku-buku
batang ditumbuhi bulu halus yang panjang, batang berwarna hijau pucat didekat
buku berwarna agak keunguan, duduk daun berseling.
·
Daun Brachiaria mutica berupa lembaran
atau helaian daun tegar atau tidak elastis bebrbentuk garis atau garis lanset
·
permukaan daun berambut jarang, warna
helaian daun hijau muda, dan tepnya merah ungu. Ukuran panjang nya 10-30cm dan
lebarnya 5-25 cm. Upih daun berbentuk bulat ditumbuhi rambut-rambut panjang.
Bunga
Brachiaria mutica merupakan bunga majemuk. Tumbuh di ujung batang atau cabang,
sumbu utama persegi panjangnya 15-25cm, cabang tandan berjumlah 9-20. Buah
berbentuk bulat terlur dengan ujung runcing berwarna hijau dan berukuran sangat
kecil. Biji Brachiaria mutica berukuran kurang lebih 3mm, berbentuk bulat
panjang dengan ujung yang runcing, berwarna hijau bercorak ungu, benang sari
tiga biasanya cepat rontok, dan putik dua berwarna ungu.
Klasifikasi
Brachiaria mutica:
Ø Kingdom
: Plantae
Ø Phyllum
: Spermatophyta
Ø SubPhyllum
: Angiospermae
Ø Classis
: Monocotyledoneae
Ø Ordo
: Gramineae Familia :
Ø Gramineae
Genus : Brachiaria
Ø Species
: Brachiaria mutica
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa rumput yang
hidup secara liar dapat juga digunakan sebagai ransum untuk ternak. Rumput
lebih tahan terhadap kekeringan, sehinga sangat dibutuhkan di musim kemarau.
Rumput memiliki jenis dan spesies yang berbeda-beda, sehingga marfologi dan
bentuk bunganyapun berbeda.
3.2.
Saran
Populasi rumput saat sudah tidak sebanyak dahulu lagi, hal ini
disebabkan dengan pemakaian herbisida yang berlebihan. Serta kita harus
membiarkan rumput yang tumbuh di lahan kosong, karna biasa dipakai sebagai
cadangan pakan ternak.
DAFTAR PUSTAKA
http;//marpologi-rumput-tropis.html
SIREGAR,
M. E. 1989. Produksi hijauan dan nilai nutrisi tiga jenis rumput ennisetum dengan sistem potong angkut..
Pusliotbangnak. Bogor
SUTARYONO,
Y. A. dan I. J. PARTRIDGE. 2002.Mengelola padang rumput alam di Indonesia Tenggara.
ACIAR
Comments